Sabtu, 16 Februari 2013

Tanda-tanda irob Rofa'


I'rab rafa' mempunyai empat tanda, yaitu: dhammah, wawu, alif dan nun.
Maksudnya: Alamat (tanda) i'rab rafa' ada empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Dhammah, menjadi alamat pokok (tanda asli) i'rab rafa', contoh:
= Zaid telah datang;
= Hindun seorang Juru tulis.
2. Wawu, sebagai pengganti dhammah, contoh:
= Zaid-zaid itu berdiri;
= orang-orang yang saleh itu mendapat keberuntungan.
3. Alif, sebagai pengganti dhammah, contoh:
= dua Zaid itu berdiri.
4. Nun, sebagai pengganti dhammah, contoh:
= mereka berdua sedang melakukan (sesuatu);
= kamu berdua sedang melakukan (sesuatu);
= mereka sedang melakukan (sesuatu);
= kalian sedang melakukan (sesuatu);
= kamu (seorang perempuan) sedang melakukan sesuatu.
Kata nazhim:

I'rab rafa' mempunyai empat alamat, yaitu dhammah, wawu, alif, demikian pula nun tsabit (tetap) yang tidak dihilangkan.
Lafazh yang di-rafa'-kan dengan memakai dhammah

Dhammah menjadi alamat bagi i'rab rafa' pada empat tempat, yaitu pada isim mufrad, jamak taksir, jamak muannats salim dan fi'il mudhari' yang pada hurut akhirnya tidak bertemu dengan salah satu pun (dari alif tatsniyah, wawu jamak, atau ya muannats mukhathabah).
Maksudnya: Dhammah menjadi tanda bagi i'rab rafa' berada pada empat tempat, yaitu pada:
1. Isim mufrad, seperti dalam contoh:
= ilmu itu cahaya;
= kitab itu berisi ilmu;
= Zaid berdiri.
2. Jamak taksir, seperti dalam contoh:
= kitab-kitab itu berisi ilmu;
= Zaid-Zaid itu berdiri.
3. Jamak muannats salim, seperti dalam contoh:
= Hindun-Hindun itu berdiri;
= Wanita-wanita muslim itu menuntut ilmu.
4. Fi'il mudhari' yang pada huruf akhirnya tidak bertemu dengan alif dhamir tatsniyah, contoh:
= dia mengetahui;
= dia memukul.
Ta'rif atau definisi isim mufrad, jamak taksir, jamak muannats salim dan fi'il mudhari':
1. Isim mufrad, ialah:

Isim yang bukan mutsanna (tatsniyah), bukan jamak, bukan mulhaq jamak atau mulhaq tatsniyah dan bukan pula dari asmaul khamsah (isim-isim yang lima).
Contoh isim mufrad dengan perubahan secara lafazh:
= Zaid berdiri.
Contoh isim mufrad dengan perubahan secara perkiraan (taqdiri):
= seorang pemuda telah datang;
= Musa telah datang.
2. Jamak taksir, ialah:

Lafazh yang berubah dari bentuk mufradnya.
Contoh:
lafazh berubah menjad i ;
lafazh berubah menjadi ;
lafazh berubah menjadi
3. Jamak muannats salim, ialah:

Lafazh yang dijamakkan dengan memakai alif dan ta yang ditambahkan.
Contoh lafazh: bentuk tunggalnya: ; bentuk tunggalnya ; berasal dari dan
4. Fi'il mudhari', ialah:

Lafazh yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang.
Adapun contoh dari fi'il mudhari' yang bertemu dengan alif dhamir tatsniyah, wawu jamak dan yang muannats mukhathabah adalah sebagai berikut:
  1. Yang bertemu dengan alif dhamir tatsniyah, seperti:
  2. Yang bertemu dengan wawu dhamir jamak, seperti:
  3. Yang bertemu dengan ya muannats mukhathabah, seperti: .
  4. Yang bertemu dengan nun taukid tsaqilah, seperti: .
  5. Yang bertemu dengan nun taukid khafifah, seperti: . Semua tanda rafa' ini sebagai pengganti dhammah.
Kata nazhim:

Dhammah menjadi tanda rafa' pada isim mufrad, contohnya seperti: ; pada jamak taksir, contohnya seperti: asalnya ; pada Jamak muannats salim, contohnya seperti: ; dan pada semua fi'il mu'rab/mudhari', contohnya seperti: .
Lafazh yang di-rafa'-kan dengan wawu

Wawu menjadi alamat bagi i'rab rafa' pada dua tempat, yaitu pada jamak mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim-isim yang lima).
Asmaul khamsah itu ialah:
= ayahmu; = saudaramu; = iparmu, atau mertuamu; = mulutmu; dan = yang mempunyai harta.
Maksudnya: wawu menjadi tanda bagi i'rab rafa' itu pada dua tempat, yaitu pada:
1. Jamak mudzakkar salim, seperti dalam contoh:
= Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (al-Mu'minun: 1)
= Zaid-Zaid itu telah datang.
2. Asmaul khamsah, yaitu lafazh: dan yang di-idhafat-kan kepada lafazh lainnya, seperti:
Apabila lafazh: tidak di-idhafat-kan, maka i'rab rafa'-nya dengan memakai dhammah. Namun bila di-idafat-kan kepada ya mutakallim wahdah, seperti: maka i'rab rafa'-nya bukan dengan wawu, melainkan dengan dhammah yang diperkirakan keberadaannya pada ya mati (yang di-sukun-kan).
Ta'rif atau definisi jamak mudzakkar salim

Lafazh yang menunjukkan bentuk jamak dengan memakai wawu dan nun pada huruf akhirnya, yaitu bila dalam keadaan rafa', sedangkan ya dan nun bila dalam keadaan nashab dan jar.
Contohnya seperti di bawah ini:
= Aku telah bersua dengan Zaid;
= Aku telah melihat Zaid;
= Zaid-Zaid itu telah datang.
Huruf wawu yang terdapat pada lafazh itu sebagai pengganti dhammah, sedangkan huruf nun-nya sebagai pengganti tanwin.
Kata nazhim:

Wawu pada jamak mudzakkar salim (menjadi alamat rafa'), seperti dalam contoh (orang-orang yang saleh itu adalah orang-orang yang mulia).

Perihalnya sama dengan yang dikemukakan pada asmaul khamsah, yaitu yang akan disebutkan secara berturut-turut.

Lafazh ; dan ketentuan i'rab-nya semua di-mudhaf-kan atau di-idhafat-kan dalam keadaan mufrad atau tunggal (bukan mutsanna dan bukan pula jamak) dan dalam keadaan mukabbarah (bukan mushaghgharah).
Lafazh-lafazh yang di-rafa'-kan dengan memakai alif

Alif menjadi alamat bagi i'rab rafa' khusus pada isim tatsniyah.
Maksudnya: Alif menjadi tanda bagi i'rab rafa' itu hanya terdapat pada isim tatsniyah saja, seperti dalam contoh:
= dua Zaid itu telah datang;
= dua orang muslim itu telah datang;
= ini adalah dua buah kitab.
Isim tatsniyah, ialah:

Lafazh yang menunjukkan dua dengan memakai alif dan nun pada hurut akhirnya, yaitu bila dalam keadaan rafa', sedangkan ya dan nun bila dalam keadaan nashab dan jar.
Contoh yang di-nashab-kan, seperti:
= Aku telah melihat dua Zaid;
= Aku telah mengetahui dua orang guru.
Contoh yang di-jar-kan, seperti:
= Aku telah bertemu dengan dua Zaid;
= Aku telah belajar dari dua orang guru.
Alif sebagai pengganti dhammah, dan ya sebagai pengganti fathah atau kasrah, sedangkan nun sebagai pengganti tanwin.
Kata nazhim:

Dan pada mutsanna (isim tatsniyah) dengan memakai alif, contoh: = dua Zaid. (Alif-nya adalah alamat rafa').
Lafazh-Iafazh yang di-rafa'-kan dengan memakai nun

Nun menjadi alamat bagi i'rab rafa' pada fi'il mudhari' bilamana bertemu dengan dhamir tatsniyah atau dhamir jamak mudzakkar atau dhamir muannats mukhathabah.
Maksudnya: Nun menjadi tanda bagi i'rab rafa' itu pada fi'il mudhari' yang bertemu dengan dhamir tatsniyah, seperti:
= mereka berdua (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu);
= kamu berdua sedang melakukan (sesuatu).
atau dengan dhamir jamak, seperti:
= mereka (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu);
= kalian (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu).
atau dengan dhamir muannats mukhathabah, seperti:
= kamu (seorang perempuan) sedang melakukan (sesuatu).
Kata nazhim:

Dan nun pada fi'il mudhari' yang telah diketahui (menjadi alamat i'rab rafa').

Yaitu dengan wazan yaf'alâni, taf'alâni (dhamir Mukhathabah) antumâ. Dan yaf'alûna, taf'alûna, disertai yaf'alâni dan taf'alâni.

Demikian pula dengan taf'alîna seperti halnya perkataan tarhamîna hâlî (kamu - seorang perempuan- kasih sayang kepada keadaanku). Wazan-wazan tersebut terkenal dengan sebutan af'âlul khamsah.
Kesimpulan:
  1. Tanda rafa' dengan alif hanya terdapat pada isim tatsniyah.
  2. Tanda rafa' dengan nun hanya terdapat pada af'âlul khamsah.

1 komentar: